Popular Post

Popular Posts

Recent post

Archive for Maret 2018

PHILLIPS : MOHON SARAN…

Assaalamualaikum wrwb
mohon info dari sahabat semua, masukan dan pendapatnya, termasuk kira-kira sepeda philips ini keluaran tahun berapa yah ? tks
saking sayangnya sampe dibawa ke kantor
Cap Singa
Phillips made in England
Rem depan
Frame number : L5816
Gear depan
Sadel kulit
boncengan belakang
sektor belakang
mumpung si boss blom datang…numpang moto yah boss
Mohon saran dr sahabat2 ontel semua .thx

PHILLIPS

Cara pertama : Cek Sepeda anda, catat merknya dan nomor rangka (frame number), kalau mau ambil jalan pintas, monggo ke webnya pak sahid : http://sepedaonthel.com/rangka_sepeda.p​hp, tinggal ketik merk dan nomer rangka.. akan ada jawabannya, jika masih belum yakin cari referensi framenumber melalui website/buku-buku literatur sepeda. (theo de kogel saja bawa contekan disakunya,referensi hitungan frame number beberapa merk sepeda belanda. nanti akan saya publikasikan)
Cara kedua : biasanya F4 kalau gak yakin dengan frame number, mereka akan ambil senter dan melihat tulisan kecil yang menempel di Torpedo/hub belakang. dan kembali mencontek draft tahun klasifikasi torpedo.
Cara ketiga : ini yang bisa dikira2.. coba cek bahan kontruksi rem (tulang-tulang’an rem) pada sepeda anda, lalu bahan dari stang/stir, dan bahan dari dudukan fork/garpu. kalau terbuat daribahan Nikel/vernikel.. maka itu berasal dari tahun sebelum 1930’an… jikalau berbahan chroom/Krom2an.. maka sepedanya setelah 1930an.
Cara Keempat : pastikan ketika memiliki sepeda, semua assesories bukan tambahan, karena assesories juga membantu mendeteksi tahun sepeda, contoh : lampu elektrik yang berpasangan dengan dinamo (satu merk) biasanya setelah tahun 1930’an, sebelum tahun 1920’an biasanya memakai lampu manual (lampu minyak/karbit), juga setopan belakang.. yang memakai mika dan list karet lebih tua daripada setopan reflektor, begitu juga dengan sadel..dengan hanspat.. bahkan boncengan..
Cara Kelima : Pastikan anda mendapatkan sepeda tersebut punya nilai historis yang kuat dan diakui kebenarannya, jangan percaya 100% kalau sepeda ini buatan tahun sekian dan sekian.. inget Hukum dagang, makin lebay pedagangnya mempromosikan ini-itu, makin cepet kepingin barangnya laku. waspadalah..waspadalah…
Mungkin dari lima cara tersebut bisa mewakili keingintahuan kita terhadap umur sepeda, maklum.. namanya khan penggemar sepeda tua.. jadi kenali ke’tua’an sepedamu..
courtesy: Fahmi Saimima
**********************************

-= BURGERS =-

sumber:https://spedaontel.wordpress.com/frame-number/

Gear "Hartog"
Sumber : http://www.oudefiets.nl
Salah satu merk sepeda buatan belanda adalah TEHA tepatnya daerah Rhenen. Teun Hartog (1887 – 1956) adalah seorang penggemar sepeda sejati, sejak 1910 Teun Hartog menyimpan sepeda tua di kantornya dan beberapa model sepeda di meja kerjanya. Berawal dari sebuah garasi tempat memperbaiki sepeda sampai tempat untuk menjual sepeda Teun Hartog terus berupaya untuk memperbaiki dan membangun sepeda, usahanya berjalan baik dan akhirnya terbentuklah perusahaan yang mampu membuat frame sepeda sendiri dengan merk TEHA [TEun HArtog].

Awal tahun 30 an, perusahaan pindah ke Zeits dari Amsterdam, pada tanggal 16 januari 1939 Teu Hartog mendaftarkan merk dagang untuk sepedanya yaitu “TEHA”. Pertumbuhan besar perusahaan sekitar tahun 1950 di Belanda dengan nama dalam Bahasa inggris “T. Hartog’s Bicycle Work”, karena pada saat itulah sepeda terjual dengan nama HARTOG. “T. Hartog’s Bicycle Work” memperkerjakan sekitar 130 orang, dan Teha menjadi pusatnya di Rhenen, dengan produksi mencapai 150.000. 

Karena masalah di pasar ekspor, terutama Kemerdekaan Indonesia perusahaan perlu berhemat, dan pindah kembali ke Zeits. 1957 perusahaan ditutup, gedung dijual dan mesin dilelang, kejadian ini setahun setelah Teun Hartog meninggal.

PabrikPerakitan Sepeda Hartog
Sumber : http://www.oudefiets.nl 
Sepeda Hartog yang tersisa salah satunya saya temukan di daerah Parigi kabupaten Ciamis dari seorang buruh serabutan [terkadang nyabit rumput, terkadang ngurus ternak sapi] dengan tinggi berukuran 24” (62 cm), karena kondisi yang cukup memperhatinkan, akhirnya diputuskan untuk melakukan restorasi disertai dengan pengecetan. Sepeda ini bermerk TEHA, karena keterbatsan informasi dan part, akhirnya merk TEHA tidak digunakan sebagai penggantinya saya gunakan Transfer Merk (TM) milik HARTOG, TEHA dan HARTOG sama-sama saja, karena TEHA merupakan majikan terbesar dari HARTOG.
TM Hartog dipakai untuk melengkapi proses restorasi
koleksi pribadi
Dengan menggunakan TM HARTOG dengan ciri khas warna kemesan pada merk/logo depan pada bagian tulisan HARTOG yang ditempelkan pada tube bagian bawah kiri-kanan, logo kecik TH variasi pada sisi kiri kana fork menambah nuansa sepeda jadi terlihat anggun. 

Garis tipis menambah kesan sepeda toea semakin kentara, dengan menggunakan cat berwarna emas hal ini serasi dengan warna khas dari hartog menjadikan proses garis tipis serasi, model yang digunakan adalak kombinasi dua garis sejajar ditiap tube.
Garis Tipis : Ini menjadi salah satu rujukan
Sumber : http://www.oudefiets.nl

Frame : Siap dilengkapi dengan part
Koleksi Probadi
Part yang digunakan merupakan produksi baru [lokal dan non lokal].

Hasil Akhir prose Restorasi Sepeda hartog

sumber:http://bengkelst.blogspot.co.id/2012/03/teha-sepeda-rhenen.html
Kepincut Humber lagi.
Kali ini ketika sedang jalan-jalan cari klithikan, mata tertatap pada sepeda jengki dengan kunci stang (itu yang paling mudah terlihat). Wah bukan jengki biasa nih. Setelah agak dekat, ternyata garpu depan kembar, ciri khas Humber. Mata langsung cari emblem, ternyata Humber beneran. Lho, ada juga toh Humber jengki. Baru tahu aku, he…he…he..
Agak penasaran, mata menatapi semua bagian sepeda, busyet…. ternyata nyaris full ori. Kali ini jatuh cinta pada Humber (lagi) bukan pada garpu yang double, tapi pada dudukan lampu yang ori Humber banget. Setelah dua tahun ngonthel, baru sekali ketemu dudukan seperti ini, bahkan di pasar klithikan pun belum pernah dapat.
Yang nggak asli ban, pompa (tapi udah dapet pompa Raleigh, terpisah), ruji belum sempat dipelototin apa ada ketrikan “R” apa nggak.
Dengan basa basi yang panjang, juga telpon istri dulu (berharap dia mau pakai) akhirnya Humber berpindah tangan, langsung tak genjot pulang 15 km-an.
Berikut sebagian gambarnya, semoga dapat menjadi referensi.

samping kiri 
 Tampak dari sisi kiri, seperti jengki biasa, yang membedakan (paling mudah dilihat) adalah kunci stang, yang kalo nggak salah jadi ciri sepeda Inggris.
emblem 
 Emblem Humber
trigger
Trigger persneleng Sturmey Archer (SA)
tromol
Tromol Persneleng 3 speed, Sturmey Archer, buatan tahun 1956 (?) digit puluhan agak gak jelas karena tertutup karat. Masih berfungsi bagus.
rantai persneleng
Rantai kecil untuk persneleng.
kunci stang
Kunci stang yang masih berfungsi dengan baik, bukan bandrek-an. Sebagian garpu double sebagai ciri khas Humber.
clamp rem
Clamp Handle rem, Raleigh Industries, kiri dan kanan.
handle rem
Handle Rem kanan masih ada ketrikan “SA” (sturmey Archer?), sayang yang kiri gak ada.
stang
Stang ada ketrikan no Patend
katengkast
Katengkast, masih lengkap dengan tutup lubang oli dari kuningan.
boncengan
Boncengan Five Ramps
dudukan lampu
Ini yang bikin kesengsem…. dudukan lampu Humber bangets. Belum pernah lihat dudukan seperti ini, termasuk juga yang sudah di pasar klithikan.
dinamo
Seperti biasa, lampu dan dinamo Bosch
belakang
Satu lagi yang beda, tidak terlalu prinsip sih. Besi pegangan slebor depan dan belakang setengah lingkaran dan pejal, alisa besi utuh. Sering saya menemukan besi pegangan ini plat melengkung, atau setengah bulat tapi kosong. Saya langsung “menuduh” mestinya memang besi pejal seperti ini……
sumber:https://3sasongko.wordpress.com/humber-fa/

PHILLIPS

«  TANGERANG : BERITA DUKA B.O.S ( Bintaro Ontel Solidarity )  » PHILLIPS : MOHON SARAN… April 24, 2008 oleh  wong-cilik Assa...

- Copyright © Pecinta ONTHEL - Devil Survivor 2 - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -